Blog Archive

June 05, 2017

PELAJARAN HARI INI

. . . . .

Pagi ini mataku kembali dibukakan.
Bukan mata yang secara harafiah, melainkan mata hatiku.
Mata hati yang sudah lama tertutup, yang haus akan wawasan, yang ingin mengekplorasi dunia.
Bukan dunia yang tepat di depan mataku, melainkan dunia yang tersembunyi, yang luput dari pandanganku sehari-hari. Yang bersembunyi dalam gemerlapnya ibukota, terselip dibalik tinggi dan mewahnya gedung-gedung kota metropolitan.

Kali ini pandanganku terhenti di antara deretan bangunan-bangunan kumuh di suatu tempat yang mungkin jarang terjamah, bahkan luput dari mereka yang menghabiskan kegiatannya hanya di dalam gedung-gedung mewah bertingkat itu.
Tak ada yang dapat kukatakan menarik di disana. Hanya deretan gubuk, bahkan tak dapat kusebut gubuk.
Pernahkah kau makan di sebuah warung tenda di pinggir jalan? Seperti itulah tempat yang mereka sebut sebagai istana bagi mereka. Tempat untuk beristirahat dan berteduh.
Tak ada pintu atau jendela disana, semua terlihat sama, hanya tertutup karung-karung bekas.
Pandangan ini sekali lagi membuatku terenyuh. Melihat mereka beristirahat tanpa beban, bahkan beberapa diantaranya terlihat nyaman tidur dengan hewan-hewan liar di sana. Terlihat ada pula yang memeluk sebuah boneka besar yang mungkin sebelumnya bukanlah miliknya, tapi ia nyaman di sana.

Beberapa di antaranya asik bercengkrama, tak tahu apa yang mereka bahas, tapi kulihat adanya keakraban disana, ketulusan, kekeluargaan. Tak seperti yang kulihat di dalam gedung-gedung bertingkat. Suasana ini lah yang dirindukan.
Seakan begitu menikmati pemandangan yang kuanggap luar biasa ini, bahkan tak sempat aku abadikan momen2 itu. Bukan, bukan diabadikan untuk dicemooh, melainkan sebagai bentuk pembelajaran bahwa masih ada kehidupan lain di luar sana, kehidupan yang damai, yang mungkin menyayat hati orang2 yang tak biasa melihatnya, tapi membuat kita belajar.

Belajar mensyukuri hidup yang Tuhan berikan, belajar menghargai apa yang kita miliki, belajar untuk tidak mudah menyia-nyiakan sesuatu.

Mungkin banyak di antara kita yang terkadang belum menerima kondisi kita saat ini, ingin rasanya berandai2. Jika keluargaku bukan mereka, jika saja dari awal aku tidak perlu mengenalnya, atau seandainya aku bisa memiliki ini itu dan masih banyak lagi. Tapi semua itu tidak bisa kita tukar dan minta semaunya, karena semua adalah pemberianNya.
Bukan suatu kebetulan Tuhan menempatkan kita di suatu kondisi, bukan sebuah kebetulan juga Tuhan menghadirkan setiap orang dalam hidup kita.
Ia mau kita belajar, belajar menerima, memahami, dan yang terpenting adalah bersyukur tapi tidak berpuas diri. Dengan bersyukur kita dapat lebih rendah hati dan terbuka menerima keadaan, sedangkan berpuas diri akan mendatangkan kesombongan.

Sudahkah kita bersyukur hari ini?





*Ini lah alasan mengapa tadi pagi saya mengupdate postingan di Insta story saya dan mengucapkan terima kasih kepada salah satu driver ojek online.
Jika saja saya tidak memutuskan untuk berangkat lebih awal tadi pagi, jika saja jalanan tidak  pada merayap dan jika saja motor si bapak tidak mogok, mungkin saya tidak akan mendapatkan pengalaman baru hari ini. Semua sudah ada dalam rencanaNya.

NB: Translate soon in English...


1 comment: